If you have time, please check my twitter and my facebook. See You There!
The light in my darkest hour
Welcome to my blog. Before anything else please follow these rules: No ripping, spamming, and any type of childish acts. Respect is a must:).

peace,love,respect
navigations

Profile Blog Links Joined Credits
me myself and I
Being called weird is like being called Limited Edition. Meaning you're something people don't see that often. Remember that. :) Me an aquarius. Mental groupie of my boyfriend.

doing...
Feeling : in love
Eating : noddle
Doing : stalking ;D
Watching : ngc
Listening to : incubus - quicksand

me anywhere
facebook | twitter | myspace | plurk | my (other) blog

me loves it!
goodnight electric | diani apsari | diana rikasari | jepang tembem

me shopping
distroonline | wondershoe | bloopendorse | batikdistro

tagboard

Rotten Things
June 2008 | July 2008 | August 2008 | October 2008 | November 2008 | January 2009 | February 2009 | March 2009 | April 2009 | May 2009 | June 2009 | July 2009 | August 2009 | September 2009 | October 2009 | November 2009 | December 2009 | January 2010 | February 2010 | March 2010 | April 2010 | May 2010 | June 2010 | July 2010 | November 2010 | December 2010 | February 2011 | March 2011 | May 2011 | September 2011 | July 2012 | April 2013 | February 2014 |

Kena Batunya
Perbedaan
Presentasi dadakan!
Gak fokus
Benci dengan image saya
H+2
Belajar
10 x 10 cepek deh
Menunggu
Membabi buta


Music
Music Here!



Website counter

Menguji Kesabaran
Written at January 18, 2009 | back to top

Customer service bri kanca pangkalpinang hanya ada 3 orang, tapi nasabahnya seabrek. Kadang kita berpikir bagaimana untuk memenuhi standar layanan yang excellent sedangkan yang dilayani bukan hanya per satu orang saja. Bahkan satu customer service bisa diburu oleh beberapa nasabah sekaligus. Ada yang minta dibuatkan rekening baru, minta di cek saldo, rekening koran, dan sebagainya. Ini bukan keluhan, hanya permohonan supaya nasabah menyadari kalau customer service adalah manusia juga, dan bukan robot. Untuk permintaan rekening baru pun, pastinya butuh beberapa menit lebih lama, banyak hal yang harus seorang cs tahu tentang profil nasabah, yang tentu saja semua itu demi keamanan nasabah itu sendiri. Makanya, kalo nasabah yang sedang dilayani belum selesai dilayani kenapa nasabah lain selalu minta didahulukan juga. Sabar dian sabar.

Hihi, kadang saya mikir otak saya nih pasti berat kapasitasnya. Berbagai pekerjaan dalam satu waktu, dan harus selesai saat itu juga. Lingkup pekerjaannya bukan hanya melayani nasabah, tapi banyaaaak hal lain yang tidak bisa disebutkan, dikerjakan juga oleh customer service.

Ternyata menjadi customer service tidak segampang yang saya pikirkan dulu selama menjadi nasabah biasa. Bisa jadi dulu saya adalah nasabah yang tidak sabaran dan sekarang kena batunya...haha.

Pernah suatu hari, ketika saya balik ke kantor seusai giliran istirahat siang jam 1. kebetulan cs yang bertugas cuma saya dan mbak tri (kita giliran istirahatnya, mbak tri istirahat duluan). Begitu menuju meja cs, saya langsung dipanggil Bu Rina, spv djs.

“Dian, bisa tolong bapak ini sebentar?”, Bu Rina.

“Iya, Bu?”, saya, melihat sosok yang ditunjuk, pria beberapa tahun lebih tua dari saya (kelihatannya), dengan muka jutek dan berdiri gelisah.

“Bapak ini transfer lewat atm ke bank mandiri, transaksi gagal, tapi rekening terdebet”, jelas Bu Rina.

“Ooh, oke Bu”.

“Tolong diproses di depan ya”, Bu Rina.

“Iya. Mari Pak, bapak bisa ikut saya ke depan”, kata saya sambil menunjukkan senyum termanis dan tangan mempersilahkan supaya sang bapak mengikuti. Masih jutek aja nih bapak, cakep2 koq jutek *soalnya orangnya gak jelek2 amat gituu..he*.

Begitu nyampe meja saya, ternyata udah ada nasabah yang menunggu, jadi saya harus menunda melayani bapak yang barusan.

“Bapak Feri *bukan nama sebenarnya*, silakan duduk dulu Pak, sementara saya melayani Ibu ini”, jelas saya sambil menunjuk ke arah ibu di depan meja saya.

Untungnya ibu2 ini hanya perlu mengupdate datanya, karena akan mengganti buku tabungan. Jadi tidak memerlukan waktu yang cukup lama. Ugh, oke, menurut saya waktu yang tidak cukup lama. Tapi begitukah menurut Pak Feri? Ternyata tidak. Batas kesabaran Bapak ini sepertinya sudah lewat, apa jangan2 batas kesabarannya sangatlah rendah, berhubung begitu saya mempersilahkan beliau ini untuk duduk di kursi yang kosong, beliau masih berdiri tegak tanpa senyum dan terus memandang ke arah saya. OmiGod, betapa saya ini sangat sabar.

“Maaf ibu Sri *bukan nama sebenarnya*, data ibu sudah lengkap diisi, ibu bisa mundur sebentar ibu, sementara saya mengganti datanya di sistem”, pinta saya memelas pada ibu di depan saya.

“Oh iya mbak, gak apa2”, Ibu Sri sepertinya maklum ketika mata saya tertuju pada Pak Feri yang tetap berdiri setelah saya mempersilahkan beliau untuk duduk beberapa kali.

“Makasih ibu”, jawab saya lega. “Bapak Feri, silakan duduk”.

Tetap diam.

“Maaf Bapak, bisa saya pinjem KTPnya? Sementara saya fotokopikan, bapak bisa mengisi form ini”, sikapnya yang tanpa bicara saya anggap sebagai ‘oke’.

Saya langsung berlari ke mesin fotocopy di belakang counter teller. Begitu melewati meja ibu Rina, masih sempat Ibu Rina bilang, ‘yang sabar ya Dian...’.

Sehabis ini akan selesai, pikir saya.

Begitu kembali, Pak Feri sepertinya sudah selesai menulisi form komplain itu. Akhirnya dia bicara begitu ditanyakan masalah detailnya *ya iyalah, emang saya bisa telepati gitu?*. Saya berikan solusinya, baru beliau ini mengerti. Ugh gemes jadinya. Sering-sering aja nasabah seperti ini.

Begitu selesai, sorenya baru saya tahu ternyata Pak Feri itu sudah menemui Mbak Tri yang satu2nya sedang bertugas. Tapi merasa dicuekin karena memang Mbak Tri sedang melayani nasabah lain. Pak Feri gak mau antri sih, gak bener nih. Kesalahan lain juga, cs gak pake nomer antrian, jadi amburadul deh. Gitu. Jangan merasa pelayanannya lama, karena memang begitu prosedur yang ada. Maaf ya.

Yah, lain waktu akan saya ceritakan nasabah2 saya yang aneh2...hehe.

Labels: